Dalam Gurindam Duabelas pasal yang Kedua ini, Raja Ali Haji menukilkan 5 bait gurindam tentang akibat yang diterima apabila melanggar perintah dan syari'at agama. Di bawah ini kami hulurkan dalam bentuk dua aksara, yakni Arab Melayu (Jawi) dan Latin (Rumi).
اين ݢوريندم فصل يڠ ڪدوا
Ini Gurindam Pasal yang Kedua
بارڠ سياڤا مڠنل يڠ ترسبوت
تـهـولــه إيـا مـعـنـى تـاڪـوت
Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia maknanya takut
سـڤـرتي رومــه تـيــاد بـرتـيــاڠ
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang
تيدڪله منداڤت دوا تـرماس
Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa
بارڠ سيــاڤــا منيڠڬلڪن زكـــاة
تـيـادلــه هـرتــاڽ برؤليه بـرڪـة
تـيـادلــه هـرتــاڽ برؤليه بـرڪـة
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat
تيادله إيا مۑمڤورناڪن جنجي
Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
=========
Glosarium:
Dua termasa: (maksudnya:) masa di dunia dan masa di akhirat
Gurindam Dua Belas adalah suatu karya sastra yang dibuat oleh Raja Ali Haji, seorang sastrawan dari Kepulauan Riau. Karya sastra ini berbahasa Melayu Kuno dengan ciri khas banyaknya istilah tasawuf, kata-kata kiasan dan metafora. Karya ini ditulis dan diselesaikan di Pulau Penyengat pada tanggal 23 Rajab 1264 Hijriyah (1847 Masehi) pada saat Raja Ali Haji berusia 38 tahun.
0 Komentar
Silahkan tulis kritik, saran dan komentar Anda